
Walaupun di Tuban banyak mbah yai, tapi budaya abangan juga sangat kental disini. Jangan heran apabila minuman keras tradisional Tuban, toak dapat dengan mudah ditemui di setiap sudut perempatan. Menjalin persatuan

Kembali ke welut Pak Bagong, warung ini begitu terkenal, bahkan apabila datangs edikit terlambat saja sudah pasti akan kehabisan. Jangan coba-coba datang setelah jam 12 siang! Pasti akan gigit jari…

Jangan heran apabila warung sederhana ini akan dipenuhi oleh banyak pengunjung dari luar kota. Paling tidak dari plat nomor mobil yang berjajar rapi di depan warung, kita akan tahu darimana saja mereka berasal. Terlebih ketika hari libur, banyak warga Tuban yang berstatus sebagai buruh migran akan sambang ke Tuban.
Belut digoreng basah dengan bumbu pedas. Lain dari yang sering kita jumpai yaitu lalapan belut yang cederung goreng kering. Rasa

Sayang Pak Bagong tidak menyediakan menu minuman spesial, seperti legen, toak nom dan dawet siwalan. Konsentrasi Pak Bagong mungkin hanya ditujukan pada belut dan kodok saja, sehingga untuk urusan minum hanya terdapat pilihan berupa minuman kapitalis ituh….
Setelah puas dengan belut, saya mencoba memesan kodok. Sayang saya harus menunggu lama, karena Pak Bagong harus menyediakan belut dan kodok pesanan terlebih dahulu. Karena terlalu lama, saya harus rela meninggalkan sang kodok…
mengingatkan aq seorang gadis nan cantik dari tegal agung bernama miatin kira2 sekarang umur 45 an ,waktu itu ketemu di studio foto tuban tahun 1983
BalasHapus