Senin, 22 Juni 2009

TIPS MENGHADAPI UJIAN NASIONAL

Tips Persiapan Menghadapi Ujian




Bagi kelas IX, awal tahun 2009 adalah ajang kerja keras untuk menghadapi ujian negara. Keberhasilan menghadapi Ujian Negara dapat di prediksi dari usahanya selama awal tahun sampai menjelang UN.
Untuk itu diperlukan banyak belajar dan berdoa untuk dapat menghadapi Ujian dengan baik. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan menjelang Ujian.
Trik yang saya coba gulirkan sebenarnya tidaklah istimewa. Sama dan pasti kalian semua sudah peroleh dari orang tua atau guru. Tapi yang menjadi masalah adalah nasehat yang sepintas remeh temeh ini sering diabaikan dan dianggap tidak penting. Padahal semua itu sangat membantu kalian secara mental untuk “menang sebelum perang”.
Yang penting kalian camkan adalah mencoba menerapkan nasehat itu sejak dini. Jangan pernah kalian merasa bisa menjalankan nasehat ini kalau kalian tidak biasakan dari sekarang. Laksanakan dan jadikan sebagai kegiatan sehari-hari. Niat dan buat rancangannya secara natural, alami dan tidak dipaksakan sehingga kalian menganggap semua itu adalah bukan beban.




A. TRIK PRA UJIAN
1. Benar-benar memanfaatkan waktu pemantapan untuk mengukur kemampuan
Saya heran bila melihat ada kalian berusaha mencontek di saat pemantapan. Ini sangat mubazir dan sia-sia. Bayangkan kalau pun kalian dapat mencontek dengan baik lalu berhasil mendapatkan nilai sepuluh di pemantapan, lantas apa manfaatnya bagi kalian? Nilai pemantapan tidak akan pernah berpengaruh pada diterima atau tidaknya kalian di sekolah favorit. Kepuasan? Ah…sebuah fatamorgana kalau kita menganggap nilai sepuluh itu sebagai tanda kemampuan kalian belajar. Nilai sempurna di pemantapan namun hasil mencontek tidak akan pernah dapat dijadikan ukuran keberhasilan kalian menghadapi ujian. Percuma!
Atau karena kalian merasa gengsi dikatakan bodoh karena nilai kalian jelek? Kalau itu memang kenyataan mengapa harus malu. Bukankah itu sebagai tanda peringatan bahwa kalian harus lebih mengerti dan belajar lebih keras. Gengsi inilah yang akan terus menghantui kalian tatkala kalian tidak mampu melakukan sesuatu. Kegagalan harus diterima sebagai sebuah kenyataan yang akan senantiasa mendampingi keberhasilan. Yang saya tahu, “orang berhasil lebih banyak gagalnya ketimbang orang yang gagal!”
Lakukan tes pemantapan sebagai ajang mengukur kemampuan diri. Hilangkan rasa takut dan gengsi kalau nilainya buruk, karena yang lebih menakutkan adalah justru mendapatkan nilai jelek pada saat ujian negara.
2. Hindari berteman dengan orang yang tidak memiliki motivasi untuk belajar
Ini penting! Kita harus berani memilih dan menetapkan teman yang pantas untuk menemani kita menghadapi ujian. Kalau ada pepatah yang mengatakan bahwa kita tidak boleh memilih-milih orang untuk dijadikan teman, saya tidak setuju! Teman harus dipilih! Harus yang memberikan manfaat terbaik bagi kita, juga sebaliknya!
Bayangkan bila kita berteman dengan orang yang tidak memiliki motivasi sedikitpun untuk belajar, maka yang ada dalam agenda hidupnya hanyalah bermain dan menghamburkan waktu dengan sesuatu yang tidak bermanfaat. Seusia kalian faktor pertemanan sangat dominan mempengaruhi tingkah laku kalian, baik disadari atau tidak.
Memang terkadang berteman dengan orang pintar atau rajin membuat kita sengsara. Kita harus merubah jadwal kemalasan kita. Merubah pola belajar dan mengganti selera atau kesenangan yang selama ini kita lakukan. Tapi percayalah, untuk menghadapi ujian dan mendapatkan nilai terbaik memang sangat membutuhkan pengorbanan. Salah satunya adalah dengan menyingkirkan teman-teman kita yang akan menjerumuskan kita ke jurang “kenistaan”, yaitu menyesal dikemudian hari namun sudah tidak lagi memiliki arti. Ceileee.
Ada loh teman-teman kalian yang merasa tidak perlu belajar dengan keras. Penyebabnya bisa jadi karena mereka menganggap dirinya bodoh. Dan kalau kalian berteman dengan mereka maka anggapan itu juga akan hinggap di benak kalian! Ada yang karena alasan rumah tangga yang tidak harmonis. Dan itu bisa menjadi beban pikiran kalian juga ketika teman kalian mencurahkan perasaannya kepada kalian. Padahal keluarga kalian harmonis-harmonis saja! Ada juga yang merasa tidak berkepentingan dengan nilai ujian karena merasa sekolah dimanapun buat mereka tetap saja dianggap sebagai siksaan. Bagi mereka mengejar cita-cita bukanlah sesuatu yang harus dipikirkan. Mereka manja dan terbiasa hidup diketiak mamanya. Kalian tentunya tidak bisa mengandalkan teman seperti itu. Atau ada juga yang tidak belajar tapi nilainya selalu besar, kalau bukan karena jenius orang seperti ini pasti jago nyontek. Iya kalau jenius, kamu bisa bertanya padanya, tapi giliran karena nyontek, percayalah suatu saat kamu akan menjadi bagian dari kebiasaannya. Dicontek atau terbiasa mencontek. Padahal jelas orang seperti ini gak bisa diandalkan dalam belajarnya.
Jadi carilah teman yang benar-benar layak kalian jadikan teman menjelang UN.
3. Kurangi kegiatan yang tidak berhubungan dengan Ujian
Ini siksaan! Ini sulit dilaksanakan! Tapi mau apa kita dengan segala permainan dan kesenangan itu tatkala nilai kalian di ujian sangat jelek dan kalian tidak bisa berdiri tegak ketika Pawidya atau wisuda nanti? Ujian negara ini cuma sekali selama kalian belajar di SMP (atau SMA) dan sangat menentukan sekolah kalian dimasa depan dan lebih jauhnya dengan cita-cita yang kalian harapkan. Jadi apa salahnya kalau kita mulai sekarang belajar untuk sedikit (atau banyak) berkorbaan sesaat untuk ujian ini. Percayalah…pengorbanan kalian tidak aka sia-sia bila dilakukan dengan penuh kesadaran.
Simpan dulu play station kalian di gudang! Pindahkan dulu televisi di kamar kalian! Hapus dulu games yang ada di komputer kalian! Dan kurangi kesenangan bermain menghabiskan waktu di mall atau ningkrong di rumah teman tanpa melakukan kegiatan yang bermanfaat. Ayolah…toh suatu saat kamu dapat melakukannya lagi ketika semuanya telah selesai.
Tapi jangan kalian kurangi berolah raga. Jangan kurangi jadwal les piano atau biolanya. Jangan kurangi berkumpul dengan keluarganya. Itu tetap penting. Yang harus kalian kurangi hanyalah kegiatan yang bisa membuat konsentrasi kamu berkurang. Dan bayangkan kenikmatan darikeberhasilan yang akan kamu raih!
4. Jangan bikin konflik dengan teman dan keluarga
Pacaran? Buat apa? Jangankan pacaran, berteman dan bersahabat saja sudah cukup memberikan kita beban yang tidak sedikit, apalagi pacaran! Eit, tapi bagi yang sudah terlanjur pacaran tapi asyik-asyik aja ya…nikmati dan jaga jangan sampai membuat konflik!
Jangan dikira bahwa konflik kalian dengan teman tidak akan membawa dampak psikologis lho kepada kalian! Kalian akan menjadi tidak tenang dalam menjalani keseharian disekolah bahkan bisa jadi membuyarkan energi dan konsentrasi kalian di kelas. Beneran!! Hindarilah membuat masalah dengan teman, keluarga atau bahkan dengan hewan peliharaan. Bayangkan saja kalau kalian membuat konflik dengan anjing peliharaan dan anjing itu menggigit kalian, pasti kalian akan mendapatkan kesulitan.
Hindari pertentangan yang tidak perlu. Jauhi teman yang selalu bikin masalah. Hindari dimarahi guru karena ga bikin PR atau tugas. Jelaskan dengan baik kepada orang tua ketika kalian ada masalah dengan mereka. Mintalah kepada teman, keluarga atau guru untuk memahami beban kalian yang seabrek itu. Jelaskan kepada mereka bahwa kalian membutuhkan dukungan dan motivasi ketimbang nasehat dan amarah mereka! Dan tentunya kalian pun harus mengerti bahwa orang tua, teman dan guru juga memiliki tingkat stress yang sama dengan kalian dalam menghadapi Ujian Negara sehingga perlu menjaga sikap di sekolah dan di rumah.
5. Jaga kesehatan
Aduh jangan sampai deh kalian sakit justru ketika kalian “wajib” sehat. Perjuangan kalian selama tiga tahun ini bisa hancur berantakan ketika kalian sakit disaat ujian.
Dulu…nenek kita selalu melakukan tindakan “pingit” kepada wanita atau laki-laki yang akan menikah. Itu sebenarnya dilakukan untuk menghindari kejadian yang tidak diharapkan meNjelang pernikahan. Nah sekarang, orang tua dan guru pasti akan melakukannya kepada kalian.
Pingitan ini dilakukan untuk menghindarkan kalian dari kejadian yang tidak diinginkan menjelang ujian. Sepak bola yang memiliki tingkat resiko cukup besar dalam berbenturan, basket yang beresiko menimbulkan kelelahan atau kebiasaan mengendarai motor atau mobil sedikit dikurangilah. Itu semua perlu dilakukan sebagai bentuk antisipasi dan menghindari dari kejadian yang bisa membuat badan kamu sakit di saat-saat ujian.
Berolahragalah dengan jenis olahraga yang memiliki resiko ringan. Toh memang olahraga itu perlu untuk menjaga kesehatan kalian.
Jaga jenis makanan yang masuk ke dalam perut kalian. Wah…kebayang kalau pada saat ujian, perut kita tidak bisa kompromi dan selalu ingin buang angin atau buang air besar. Buyarlah konsentrasi kita! Hindari…hindari…!
6. Beli perlengkapan ujian dari toko yang dijamin menjual barang asli
Sekarang banyak barang asli tapi palsu. Ujian sekarang diperiksa oleh komputer. Untuk itu ada standarisasi baku tentang alat atau perlengkapan yang dipakai dalam ujian. Pensil 2B yang asli, penghapus yang tidak meninggalkan bekas, serutan yang tajam dan rapi.
Jangan ambil resiko dengan membeli perlengkapan ujian di sembarang tempat, digrosir, di warung, di pinggir jalan atau di depan sekolah. Kita tidak memiliki waktu untuk menguji semua perlengkapan itu khan? Jadi belilah di toko buku Gramedia atau Gunung Agung dan sudah dipaket khusus untuk ujian. Abaikan harga yang relatif lebih mahal. Abaikan keengganan karena tempatnya jauh. Abaikan rayuan rekan dan teman yang bisa menyediakan alat ujian. Sekolah biasanya berupaya supaya kalian benar-benar mendapatkan perlengkapan yang asli dengan menghubungi distributor barang yang asli langsung sehingga memudahkan kalian untuk mendapatkannya dengan harga lebih murah. Manfaatkan peluang itu sebaik-baiknya.
Tolong camkan ini. Siapkan pensil lebih dari satu. Belilah 4 pensil baru, lalu serutlah kedua ujungnya dengan rapih. Siapkan penghapus baru dan yang tidak meninggalkan bekas. Sediakan serutan yang baru sehingga ketajamannya masih terjaga. Dengan persiapan matang itu minimal kepercayaan diri kalian akan terjaga sampai ujian.




B. TRIK SAAT UJIAN
1. Tidur dan bangun lebih awal
Idealnya kalian sudah tidak membuka buku disaat menjelang ujian. Makanya menjelang ujian selalu ada yang disebut pekan sunyi atau minggu tenang sebelum ujian. Ini bukan waktu kalian untuk belajar, tapi justru untuk mengendurkan urat syaraf kalian yang tegang mempersiapkan ujian.
Minggu tenang memang harus kalian isi dengan ketenangan dan suasana badan yang rileks. Sudah tidak ada lagi kegiatan baca buku tebal. Sudah bukan saatnya kalian menghapalkan rumus. Tapi itu bisa kalian lakukan kalau kalian benar-benar siap disaat jauh-jauh hari sebelum ujian.
Malam sebelum ujian yang harus kalian lakukan adalah mempersiapkan alat perang dengan lengkap dan meyakinkan lalu berdoa kepada Tuhan semoga kalian diberi ketenangan ketika ujian dan disaat mengerjakan soal. Lalu tidur dengan nyaman lebih awal. Mengapa harus lebih awal? Karena biasanya kalian akan sulit tidur membayangkan saat ujian besok, sehingga dengan tidur lebih awal kalian bisa tidur tepat waktu.
Besoknya, bangunlah pagi-pagi benar. Karena kamu harus bersiap lebih awal dan kesiapan awal akan membawa kamu pada ketenangan. Kamu akan leluasa mempersiapkan semua perlengkapan. Kamu akan santai mandi, ganti pakaian dan sarapan pagi.
Cek lagi persiapan perlengkapan ujian. Bawa kartu peserta, alat tulis yang dibutuhkan dalam satu tempat yang mudah dibawa namun bisa menampung semua perlengkapan kamu. Jangan bawa sesuatu yang tidak penting buat kalian. Lupakan dulu I-pod, PSP atau handphone. Jangan sampai semua itu akan menganggu konsentrsai kamu dengan harus mejaga sesuatu yang tidak perlu.
Sarapan. Wajib dan harus! Bagi yang tidak terbiasa sarapan, kali ini sarapan menjadi wajib walaupun hanya sekedar roti atau segelas susu hangat. Bukan apa-apa, semua itu untuk mengantisipasi kalau-kalau perut kalian bunyi di saat suasana kelas sepi. Malu dan membuat suasana menjadi lebih tidak nyaman.
Jangan bawa buku pelajaran. Ketika kalian masih membaca di detik-detik terakhir menjelang ujian sebenarnya merupakan gambaran ketidaksiapan kalian diujian tersebut. Dan yang jelas tidak bermanfaat apapun bagi kalian, malahan kalian akan semakin sadar bahwa banyak materi yang kalian tidak tahu ketimbang yang kalian tahu, dan apa akibatnya? Kalian akan bertambah gugup dan tidak percaya diri. Yang harus kalian lakukan adalah memanfaatkan waktu yang masih sempit ini untuk terus belajar sekuat mungkin sehingga di saatnya nanti kalian akan merasa percaya diri dan merasa tidak perlu repot-repot membaca rangkuman di detik akhir sebelum ujian.
Dan ketika kalian akan pergi, niatkan dan laksanakan perintah orang tua dulu. “kalau sudah pergi, jangan melihat kebelakang!” dulu saya menganggap bahwa pepatah itu secara harfiah, jadi setiap akan ujian saya berusaha untuk tidak melihat kebelakang. Padahal kalau diselami lebih jauh sebenarnya perintah kakek nenek kita adalah ketika sudah diperjalanan menuju sekolah jangan sampai kita balik lagi kerumah gara-gara ada perlengkapan yang tertinggal.
Sediakan waktu toleransi 30 menit untuk pergi lebih awal ke sekolah untuk mengantisipasi kemacetan, mogok, ban meletus, ketinggalan sesuatu atau hanya sekedar membuat kalian tenang.
2. Tiba di sekolah lebih awal, luangkan waktu untuk teratur menarik nafas dalam-dalam
Perintah ini tidak mengandung unsur mistik apalagi magic. Ini hanya bayangan saya ketika akan menghadapi berbagai macam ujian. Selalu khawatir dan stress (walaupun kallian tidak pernah mneyadarinya). Dengan kesadaran kalian untuk menarik nafas, setidaknya kalian tidak ada waktu untuk bercanda, bercengkarama atau melakukan tindakan yang mubazir dan hanya menguras energi kalian.
Bisa jadi sebelum ujian kalian awalnya bercanda dengan teman. Saling ejek,sikut lalu dorong mendorong. Jatuh, baju kotor, lutut berdarah, hidung patah dan tangan keseleo. Nah lho…
Atau kalian membicarakan teman lalu mendengar omongan teman yang tidak nyaman dan kalian suka tidak suka akan memikirkannya. STOP! Bernafas dan berdoa adalah tindakan paling rasional menjelang ujian. Atau kalau tidak bisa, lebih baik DIAM!
3. Berdoa ketika pertama kali duduk di kursi ujian
Diam sejenak. Tarik nafas dalam-dalam. Yakinkan kalian bisa mengerjakan soal. Pusatkan perhatian untuk berdoa sendiri minta petunjuk kepada Tuhan untuk memberikan yang terbaik bagi kita. Pejamkan mata, ingat dan bayangkan wajah ibu baik-baik, bayangkan wajah ayah kita dengan jelas. Nenek, kakek dan semua orang yang kalian cintai dan mencintai kalian dengan tulus. Mintalah doa dari mereka dengan membayangkan mereka.
Lalu lihat sekitar kalian. Kelas, pengawas, dinding dan kalau bisa lepaskan pandangan keluar kelas. Lihat pohon dan langit. Maka pikiran kalian akan lebih tenang.
4. Jangan pernah berpikir untuk mencontek
Adalah sebuah kebodohan kalau kalian merasa perlu menyamakan jawaban dengan rekan kalian. Apalagi untuk menanyakan jawaban ujian. Ada beberapa alasan rasional mengapa kita tidak boleh mencontek pada saat ujian.
Pertama, yakinkah kalian kalau teman kalian itu bisa menjawab soal yang sama? Terkadang yang membuat saya heran, banyak anak yang pinter merasa belum yakin kalau belum menanyakan jawaban kepada teman. Padahal temannya itu dikelas dan sehari-hari berada dibawah peringkat dia di bidang akademis. Ini bisa terlihat dari ulangan umum yang sering ditemukan jawaban yang sudah benar dicoret dan diganti dengan jawaban yang salah. Jangan bertanya kepada teman, karena tidak ada jaminan kalau jawaban teman kalian itu adalah benar adanya.
Kedua, kalaupun teman kalian tahu jawabannya, yakinkah kalian kalau teman kalian memberikan jawaban yang sama dengan dilembar jawabannya? Kalau saya yang ditanya, maka saya akan memberikan jawaban yang salah karena tentunya saya harus meminimalisir persaingan. Semakin banyak orang lain bertanya kepada saya maka semakin besar peluang saya menjatuhkan nilai teman-teman saya dengan memberikan jawaban yang salah. Lalu kalau tidak ada jaminan jawaban teman kalian itu benar, mengapa harus repot-repot bertanya?
Ketiga, ketika kalian merasa tidak bisa menjawab lalu ada teman yang kalian anggap lebih pintar dan merasa dia akan memberikan jawabannya kepada kita, bersiaplah kalian akan menerima pertanyaan lebih banyak dari teman kalian. Ini merepotkan! Konsentrasi kalian akan terganggu dan harus menerima banyak “misscall” dari teman yang hanya sekedar bertanya.
Keempat, mencontek itu beresiko tinggi. Jangan kalian anggap bahwa pengawas itu tidak melihat. Mereka diberi kekuasaan untuk menulis berita acara yang berisi situasi disaat ujian. Tidak mustahil ada pengawas yang menulis nomor kalian di berita acara dengan tulisan,”no 132 mencontek dari buku atau temannya”. Dan yang pasti kita tidak akan pernah tahu apa yang akan dilakukan dengan berita acara itu oleh pemeriksa!
Pengawas tidak boleh membuat suasana menjadi tidak nyaman dengan marah atau memperingati kalian untuk tidak mencontek, jadi jalan yang terbaik adalah dengan menuliskannya di berita acara. Dan kita tidak merasa sedang diperhatikan.
Banyak kejadian dimana kita menganggap bahwa orang lain mencontek selalu tidak diketahui oleh guru atau pengawas, tapi giliran kita baru sekali melakukannya kok ketahuan. Itu adalah peringatan bahwa kalian memang dilarang mencontek oleh Tuhan.
Kalau kalian melihat ada teman yang mencontek atau kerjasama, lihat saja sejarah belajar dia di kelas, pasti mereka adalah golongan siswa yang tidak memiliki kepercayaan diri, pemalas,selalu bikin gara-gara dengan guru atau temannya, selalu merasa paling ganteng, paling hebat, paling gaul dan paling menjadi pusat (mencari) perhatian. Padahal tahukah kalian…semua itu adalah cara mereka menyembunyikan kepengecutan dan ketidakpercayaan dirinya yang akut atau parah. Jangan tergoda olah kelakuan orang atau teman seperti itu…percuma.
Dan coba lihat teman kalian yang percaya diri dengan kemampuannya. Tenang, santai dan sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Mereka biasanya dari golongan siswa yang sejarah belajarnya memang bagus. Tirulah mereka! Percaya diri dengan kemampuan sendiri untuk mencapai tujuan sendiri.
5. Perhatikan alokasi waktu
Ingat! Waktu yang disediakan sudah termasuk waktu untuk mengisi bio data, membaca soal dan kelengkapannya, mellingkari dan menghitamkan lembar jawaban, mengisi essay dan memeriksa kembali. Jadi kalau ditotal, waktu itu sangat sempit. Namun sangat sering kalian merasa waktu itu terlalu banyak dan membosankan, tapi begitu hendak dikumpulkan kalian baru sadar bahwa ada beberapa jawaban yang belum kalian isi. Lalu sibuk, asal jawab dan mengeluh kurang waktu.
Pakai jam tangan! Beli jam tangan kalau tidak punya. Jam tangan sekarang murah. Bilang pada orang tua…beli! Kalau perlu bawa jam kecil untuk disimpan di depan meja kalian! Beneran, serius!
5 menit awal alokasikan waktu untuk mengisi bio data dilembar jawaban. Adalah sebuah keteledoran yang sangat sia-sia kalau kalian mendapat nilai minimal karena kesalahan bio data. Ingat!!! lembar jawaban akan diperiksa oleh komputer jadi hindari kesalahan kecil yang akan membuat lembar jawaban kalian gagal di scacn oleh komputer karena ini akan membuat lambar jawaban kalian akan diperiksa manual oleh manusia. Dan bayangkan bisa berapa ratus atau ribu lembar jawaban yang akan di periksa manual. Apalagi oleh manusia yang sangat terbatas kesabaran dan ketekunannya, maka pemeriksaan akan jauh lebih beresiko salah. Hindari!
5 menit berikut, cek kelengkapan soal baik nomor soal atau lembar soalnya. Jangan sampai kalian terganggu konsentrasi karena ditengah jalan lembar soalnya harus kalian ganti karena tidak lengkap atau tidak jelas.
Mulai kerjakan dari soal yang kalian anggap mudah.
Alokasikan waktu 10 menit sebelum jam berakhir untuk mengecek jawaban. Hanya mengecek, bukan mencari jawaban lagi. Lalu siapkan urutan soal dan jawaban sebelum dikumpulkan setelah kalian cek ulang. Kalau perlu cek sampai 3 kali.
Jangan merasa jenuh. Waktu 3 hari itu sangat penting buat kalian. Manfaatkan dengan sebaik-baiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar